Disney baru-baru ini mengeluarkan teaser trailer dari film terbaru untuk versi live-action The Little Mermaid yang direncanakan bakal tayang di tahun 2023. Pada video dengan durasi 1 menit 24 detik itu, kita disuguhi sneak peek dari karakter Ariel yang diperankan Halle Bailey sedang berenang melewati samudra serta menyanyikan lagu yang berjudul Part of Your World. Teaser trailer tersebut pun meraih sambutan yang meriah dari sejumlah penggemar, hal tersebut disebabkan banyak yang memuji performa Halle Bailey sebagai Ariel.
Namun, tak sedikit juga yang merasa tidak puas terhadap pemilihan casting Halle Bailey sebagai Ariel. Dalam The Little Mermaid (1989) versi kartunnya, Ariel diperlihatkan sebagai putri duyung yang mempunyai kulit putih, rambut berwarna merah, dengan memiliki mata biru. Penggambaran tersebut pun seringkali melekat di dalam pikiran banyak orang saat mendengar Little Mermaid. Tapi dalam versi adaptasi live-action, Disney memilih Halle Bailey yang pada dasarnya berkulit hitam untuk beroeran sebagai Ariel.
Mereka yang melayangkan aksi protes berargumen bahwa pemilihan casting tersebut kurang akurat serta melenceng dari film orisinilnya. Bahkan, muncul internet trolls yang memakai #NotMyAriel untuk melakukan penyerangan Disney dan Halle di sosmed. Mereka beralasan, kalau Disney sangat memaksakan diri untuk menjadi “woke”, dan tidak sepatutnya Disney merubah karakter Ariel dari wujud yang sesungguhnya.
Baca Juga : Ted Lasso Musim 3: Semua yang kami ketahui tentang series baru acara Apple TV
Representasi Akurat dan Jejak Rasisme dalam Fandom
Argumen tentang representasi yang akurat, kita perlu balik kepada bentuk orisinil The Little Mermaid, yaitu buku hasil karangan dari penulis asal Denmark Hans Christian Andersen. Di dalam cerita nya, tak ada penjelasan spesifik mengenai warna kulit Ariel, bahkan karakter utama putri duyungnya tak memiliki nama. Ariel adalah karakter yang diciptakan oleh Disney tahun 1989 sebagai interpretasi dari The Little Mermaid karangan Andersen.
Dengan demikian, seharusnya sah-sah saja apabila ada interpretasi lain dari The Little Mermaid dengan karakter Ariel yang tidak berkulit putih. Secara historis, karakter-karakter Disney memang didominasi oleh sosok princess yang berkulit putih. Namun seiring dengan perkembangan zaman, Disney mencoba mengubahnya dengan membawa keberagaman ke dalam karakter-karakternya. Adanya representasi yang inklusif terbukti membawa dampak baik, terutama bagi kelompok minoritas yang selama ini terpinggirkan dari layar kaca. Kompilasi reaction videos di bawah ini adalah buktinya.
Ini bukan pertama kalinya representasi yang inklusif mendapat penolakan. Hal yang sama juga terjadi kepada Rings of Power, serial prekuel dari cerita fantasi legendaris The Lord of the Rings. Serial ini diprotes karena menyertakan karakter elf berkulit hitam, padahal menurut mereka tidak ada karakter person of color dalam karya Tolkien. Segenap cast-nya pun akhirnya memberikan pernyataan terbuka yang mengutuk segala komentar rasis terhadap karakter person of color di Rings of Power. “Our world has never been all white, fantasy has never been all white, Middle-earth is not all white,” ujar mereka dalam pernyataan tersebut.
Pada akhirnya, tidak ada argumen yang bisa menutupi nada rasis dari #NotMyAriel. Toh yang terpenting adalah seberapa piawai Halle dalam memerankan Ariel. Banyak yang memuji kemampuan akting dan menyanyi Halle, termasuk Jodi Benson. Jodi Benson adalah pengisi suara Ariel di The Little Mermaid versi animasi. “Halle, you were absolutely amazing,” ujar Jodi dalam unggahan Instagram story setelah melihat teaser trailer filmnya. Kalau Halle Bailey terbukti bisa memerankan Ariel dengan apik, lantas mengapa masih dipermasalahkan?